Selasa, 05 April 2016

KENAPA DO'A KITA SIA SIA?

Suatu ketika Ibrahim Bin Adham berjalan jalan di kota Bashrah. Dia berjalan menyusuri lorong yang sepi, lalu melintasi kota yang ramai. Tak mustahil Ibrahim Bin Adham kemudian bertemu dengan penduduk kota. Karena sudah mengenal baik dengan Ibrahim Bin Adham, penduduk itu mengucapkan salam dengan penuh hormat. Sebaliknya, Ibrahim Bin Adham lantas membalasnya dengan penuh takzim.
Sesaat kemudian, Ibrahim hendak melanjutkan perjalanan. Tapi penduduk kota itu seakan mencegah jalan Ibrahim dan seketika melontarkan pertanyaan yang selama ini membuat mereka dihinggapi bingung, tidak habis mengerti lantaran tak menemukan sebuah jawaban yang bisa menentramkan hati. “Wahai Ibrahim, mengapa doa kami ini tidak diindahkan lagi, padahal bukankah Allah berfirman “Apabila hamba hambaku bertanya kepadamu temtang aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-ku’….?”(QS.Al-Baqarah:186)
“wahai penduduk kota basrah! Hal itu disebabkan qalbu  kalian telah mati oleh sepuluh hal. Jika sudah demikian halnya, bagaimana mungkin Allah akan meyambut (mengabulkan) doa kalian?” jawab Ibrahim Bin Adham.
Penduduk kota basrah hanya termangu. Tak terbersit dalam benak mereka jika Ibrahim menjawab dengan jawaban yang masih butuh penjelasan. Maklum, penduduk kota basrah belum tahu sepuluh hal itu. Sejenak kemudian, penduduk kota basrah berpikir, mencari tahu sepuluh hal yang dimaksud Ibrahim Bin Adham tersebut. Tetapi, setelah berfikir tak juga menemukan jawaban, maka mereka pun pada akhirnya tidak sungkan lagi untuk bertanya kepada Ibrahim Bin Adham.
“wahai Ibrahim, kami tidak tahu apa sepuluh hal itu! Apa sekiranya kesepuluh hal yang bisa menghalangi doa kami tersebut?”
“kesepuluh hal yang menghambat doa kalian itu”, jawab Ibrahim Bin Adham, “ antara lain;
1)      Kalian telah megenal Allah, tapi tidak menunikan hak-Nya;
2)      Kalian telah membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isi-Nya;
3)      Kalian megaku cinta kepada Rosulullah saw, tetapi meninggalkan sunnah-Nya;
4)      Kalian itu megaku benci kepada setan, tetapi mematuhi ajakannya;
5)      Kalian mengaku ingin masuk surge tetapi tidak memenuhi syarat- syarat-Nya;
6)      Kalian ingin selamat dari api neraka tetapi kalian justru menjerumuskan diri ke dalam- Nya
7)      Kalian meyakini kematian itu sesuatu yang pasti, tetapi kalian tidak pernah mempersiapkan  diri menghadapinya;
8)      Kalian sibuk mengurusi keburukan orang tapi mengabaikan keburukan diri sendiri;
9)      Setiap waktu kalian mengubur orang mati, tetapi setiap kali itu pula kalian tidak pernah merenunginya; dan
10)  Kalian menikmati nikmat Allah, tetapi tidak pernah pula mensyukurinya.”
Penduduk basrah pun terpekur diam. Akhirnya, mereka tahu kenapa do’a yang dipanjatkan bisa terhalang. Kisah di atas itu pun bisa menjawab pertanyaan kita semua ketika bertanya “kenapa bisa do’a yang selama ini kita panjatkan tidak pernah mendapat jawaban?”

Janji Allah itu pasti, maka mustahil jika do’a kita tak terjawab kalau bukan karena kita sendiri yang salah. Dan janganlah berputus asa  jika do’a kita belum dikabulkan Allah, karena Allah tidak menyukai orang yang berputus asa. Dan yakinlah bahwa Allah lebih tahu segalanya dari pada kita, mungkin apa yang kita anggap baik  belum tentu baik menurut Allah, dan Allah menberikan apa yang kita butuhkan  bukan apa yang kita inginkan. Semoga kisah di atas bermanfaat dan menjadikan kita orang yang lebih baik lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar