Selasa, 05 April 2016

BERSYUKURLAH AGAR PINTU REZEKIMU MAKIN TERBUKA

“Barang siapa mensyukuri nikmat-Ku, pasti akan aku tambah, dan barang siapa yang lalai dan kufur terhadap nikmat-Ku, maka tunggulah siksa-Ku amatlah pedih,”.(Qs.ibrahim:7).
Ada satu hal yang sering kita lupakan dalam hidup kita sehari hari adalah kita sering lupa untuk bersyukur terhadap nikmat dan rezeki yang telah diberikan oleh Allah kepada kita setiap hari. Kalau kita sering lupa bersyukur kepada Allah atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan kepada kita, maka Allah juga akan melupakan kita untuk memberi atau menambah rezeki kepada kita.
Surat Ibrahim ayat 7 diatas sudah jelas bahwa kalau kita ingin menambah rezeki modalnya sangat ringan yaitu cukup hanya mengingat Allah dengan cara mensyukuri nikmat – nikmat yang telah diberikan. Jika kita mau bersyukur Allah pasti akan menambahkan rezeki kita. Bahkan Allah akan selalu ingat kepada kita jika kita sedang mengalami kesusahan dan membutuhkan pertolongan. Itu sudah janji Allah yang tidak akan pernah diingkari. Tapi mengapa kita tidak pernah mau membuktikannya. Mengapa kita masih sering mengingkarinya? Inilah yang tidak kita sadari, bisa menjadi salah satu penyebab tertutupnya kembali pintu-pintu rezeki yang sebelumnya telah dibuka oleh Allah kepada kita. Coba kita berfikir sejenak, setiap hari sebenarnya telah menurunkan ribuan bahkan jutaan anugerah rezeki dan kenikmatan kepada kita. Hanya kita yang tidak pernah menyadari dan bersyukur apalagi berterima kasih.
Salah satu anugerah rezeki dan kenikmatan yang sering kita lupakan dan tidak pernah kita syukuri adalah kesehatan. Kita tidak sadar bahwa dengan kita diberi badan yang jiwa yang sehat, kita bisa bekerja. Dengan bisa bekerja kita bisa menghidupi diri kita, istri dan anak anak kita. Bahkan dengan bekerja kita juga bisa membantu atau menolong orang lain yang membutuhkan. Dengan sehat kita juga bisa mengantarkan anak-anak kita ka sekolah, mengikuti perkumpulan majelis taklim, berorganisasi di sekolah, masyarakat dan di pemerintahan. Bagaimana seandainya kita tidak diberi sehat atau diberi cobaan sakit. Selain tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa, harta dan uang yang sudah diberikan oleh Allah kepada kita juga akan habis dalam waktu yang relatif singkat hanya untuk megembalikan kesehatan kita.
Seberapa besar nilai kesehatan yang di berikan Alllah itu? Jawaban yang paling simple adalah sebesar biaya yang kita keluarkan untuk memulihkan sakit yang diberikan oleh Allah kepada kita. Misalnya tiba-tiba kita daberi sakit perut kembung yang tidak segera berakhir. Kembung ini disebabkan karena kita tidak bisa buang air besar. Tidak bisa buang air besar karena ada masalah pada saluran pembuangan di dubur yang di sebabkan oleh tumbuhnya kelenjar yang membentuk benjolan. Setelah di periksa dokter, diputuskan harus dilakukan operasi dan dibuatkan saluran pembuangan kotoran sementara di bawah pusar dekat perut. Sambil mengoperasi benjolan yang menutup dilubang dubur dan menunggu hingga sembuh. Perkiraan dokter, untuk membuat lubang saluran sementara, megoperasi benjolan didubur, dan proses penyembuhan membutuhkan waktu minimal 1 bulan dirumah sakit. Dan biaya diperkirakan menghabiskan minimal Rp. 15 juta padahal selama bekerja, anggaplah paling besar bisa menabung bersih Rp. 1 juta perbulan, berarti tabungan yang telah kita kumpulkan satu tahun lebih itu akan habis dalam waktu 1 bulan. Itu masih di hitung berdasarkan perawatan selama di rumah sakit. Padahal setelah pulang, juga masih memerlukan rawat jalan, kontrol ker rumah sakit tiap minggu yang membutuhkan waktu paling sedikit juga satu bulan. Ini masih perlu biaya lagi. Jika sudah sakit seperti itu barulah kita sadar bahwa kesehatan itu ternyata mahal harganya. Jika sudah sakit barulah kita ingat kepada Allah, mengadu dan memohon untuk diberi kesembuhan. Kita baru ingat Allah jika sudah tergeletak dirumah sakit dan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa.

Inilah salah satu bentuk kesalahan terbesar kita kepada Allah, karena kita tidak pernah mau bersyukur dan mensyukuri kenikmatan dan kesehatan yang sudah diberikan kepada kita. Jika sudah diberi sehat bukannya badan ini dijaga, dirawat dan dipergunakan untuk beribadah kepada Allah, tetapi sebaliknya malah dirusak dan dibuat ingkar kepada Allah. Mengapa kita lebih suka melupakan Allah. Bukankah hanya Allah yang megatur semua kehidupan kita, mulai dalam kandungan, lahir, rejeki, jodoh dan mati kita?. Padahal kalau kita mau menyisikan waktu sejenak saja untuk mengingat Allah jiwa kita akan menjadi tenang, jalan rejeki kita menjadi lapang. Dan Allah selalu memberikan petunjuk jikalau kita sedang susah atau sedang dilanda masalah. Mengingat Allah itu tidak memerlukan biaya  apa-apa, mengapa kita enggan untuk melakukan. Sedangkan ingkar kepada Allah itu membutuhkan biaya mahal, tetapi mengapa lebih suka dilakukan. Ingatlah bahwa semua ini adalah tipu daya iblis untuk menjerumuskan kita kedalam jurang kesengsaraan di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar