Kamis, 07 April 2016

BAGAMANA CARA MENANGGULANGI SAMPAH?

Sampah tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Semakin hari kegiatan manusia semakin menghasilkan sampah. Sampahpun menggunung. Keadaan demikian tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apabila dibiarkan begitu saja, sampah merupakan tempat bertumbuhnya berbagai bibit penyakit. Oleh karena itu, kita harus mengelolanya dengan baik. Pengelolaan sampah dengan baik akan menimbulkan lingkungan yang bersih.
Begitu banyaknya sampah hasil kegiatan manusia tidak semuanya dapat dihancurkan. Dalam pengelolaannya pun membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan manusia untuk menanggulangi sampah. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      MENYEDIAKAN TEMPAT – TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
Sampah tidak dapat kita hindari. Kapan dan dimana pun kegiatan kita menghasilkan sampah. Dirumah kita menghasilkan sampah. Di sekolah kita juga menghasilkan sampah. Di kantor juga menghasilkan sampah. Bahkan, di dalam kendaraan pun kita menghasilkan sampah.
Agar sampah tersebut tidak tercecer sehingga dapat mengotori lingkungan di sekitarnya, kita perlu menyediakan tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah perlu disediakan di setiap rumah, kantor, ruang kelas, di tempat umum, bahkan di dalam kendaraan pun perlu di sediakan tempat sampah.
Berbagai bentuk tempat sampah dibuat. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, satu hal yang harus kita perhatikan, yaitu tempat sampah yang baik harus memiliki penutup. Dengan demikian, sampah itu tidak akan dihinggapi lalat dan tidak dapat dijangkau oleh berbagai binatang, seperti kecoa, tikus, kucing, dan binatang lainnya.
Bagi massyarakat desa yang memiliki pekarangan cukup luas, tempat sampah biasanya dibuat dengan mennggali tanah. Tanah digali dengan bentuk persegi. Kedalaman satu meter. Sampah dibuang kedalam lubang itu.jika sampah mongering, dapat dibakar. Namun, apabila bak itu mulai penuh, lubang pun ditimbun kembali dengan tanah. Lubang sampah dibuat ditempat yang lain.
Bagi massyarakat perkotaan, tempat pembuangan sampah dibuat dari bak semen. Kemudian, bak itu dibuat tutup. Setiap hari petugas kebersihan mengangkut sampah tersebut.di tempat umum, pemerintah dari hasil retribusi sampah massyarakat bisa menyediakan fasilitas tempat pembuangan sampah. tong – tong  yang berukuran besar dapat disediakan di tempat – tempat yang strategis di mana massyarakat dapat menjangkaunya. Sampah-sampah dari tong ini jika sudah penuh, dalam waktu yang regular dapat diambil oleh petugas sampah untuk diangkut oleh truk-truk ke tempat pembuangan akhir.
2.      DISEDIAKAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)
Untuk membuang sampah-sampah dari perkotaan biasanya disediakan tempat pembuangan akhir. Sampah dari masyarakat biasanya ditampung dahulu di tempat pembuangan sementara (TPS). Kemudian, dari TPS diangkut kembali oleh truk-truk pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tempat pembuangan akhir sampah seharusnya jauh dari lingkungan masyarakat. Hal ini supaya kesehatan masyarakat tidak terganggu karena adanya tempat pembuangan akhir sampah. Kemudian, pengelolaan sampah di TPA pun harus dilakukan secara baik.
Tempat pembuangan terakhir biasanya menggunakan sistem penimbunan terbuka. Sistem ini sepertinya harus diperbaiki, karena sudah beberapa kali terjadi longsoran sampah dan mengakibatkan banyak korban meninggal. Kejadiannya ini misalnya terjadi di Leuwigajah dan Jayagiri, kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
3.      DAUR ULANG
Sampah dari berbagai macam bentuk dapat dipisah-pisahkan disesuaikan dengan kegunaannya. Sampah bahan organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan sampah bahan non organik diolah menjadi biji pellet. Biji pelet ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik untuk alat-alat rumah tangga dan mainan anak-anak.
Sampah yang berasal dari plastik biasanya dicuci terlebih dahulu dan kemudian diubah dengan pertolongan mesin pres untuk menjadi bahan dasar seperti granulat. Granulat plastik bisa diproduksi lagi untuk tong-tong sampah besar dan kecil, tempat-tempat duduk umum di taman-taman, dan lain lain.
Kertas-kertas bekas pun bisa didaur ulang menjadi kertas yang bermutu tinggi. Pengolahannya tentu saja memerlukan investasi lagi. Akan tetapi dengan adanya daur ulang sampah kertas, akan mengurangi keperluan bahan baku kayu sebagai pulp. Penggundulan hutan pun paling tidak dapat dikurangi.
4.      DIBAKAR
Pembakaran sampah merupakan salah satu alternatif dalam memusnahkan sampah. Sampah dapat dibakar tentunya ketika sampah itu mulai mengering. Pembakaran sampah dapat dilakukan mulai dari rumah-rumah penduduk. Bagi penduduk yang memiliki bak penampungan sampah berupa bak semen, drum, maupun bak dari penggalian tanah, sampah yang mulai banyak dapat dibakar.
Di tempat penampungan sampahpun, untuk menghindari sampah yang menggunung, sampah dibakar. Pembakaran sampah ini tentunya dapat mengurangi jumlah sampah.sekarang ini banyak diciptakan alat pembakar sampah. Menggunakan alat ini, sampah dapat dibakar dalam jumlah yang banyak dan tentunya hasil pembakarannya sempurna. Bahkan, hasil pembakaran sampah ini dapat dijadikan pupuk.
Sampah padat dibakar didalam incinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70 %. Cara ini relatif lebih mahal dibanding dengan sanitary landfill, yaitu sekitar tiga kali lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini ialah:
      1.      Membutuhkan lahan yang relatif kecil disbanding sanitary landfill,
      2.      Dapat dibangun di dekat lokasi indusri,
      3.      Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik,
    4.   Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan pencairan logam. Kekurangannya terletak pada mahalnya investasi, tenaga kerja, biaya perbaikan dan pemeliharaan, serta masih membuang residu, juga menghasilkan gas. Secara umum, proses pembakaran didalam incinerator ialah:
      a. Sampah yang dapat dibakar dimasukkan didalam tempat penyimpanan atau penyuplai.
      b. Berikutnya,sampah diatur sehingga rata lalu dimasukkan ke dalam tungku pembakar.
    c. Hasil pembakaran berupa abu, selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai penutup sampah pada landfill. Hasil berupa gas akan dialirkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan scrubber atau ditampung untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit energy.
A.      DIBUAT KOMPOS
Sampah ada yang mudah hancur dan ada yang tidak mudah hancur. Sampah-sampah dari daun-daun yang berguguran, sisa makanan dan buah-buahan dapat hancur. Sampah tersebut dapat hancur dan membusuk. Sampah yang membusuk ini dapat digunakan untuk pupuk. Pupuk kompos yang berasal dari sampah organik dapat digunakan sebagai penyubur tanah guna merangsang suburnya tanaman.
Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, sekaligus upaya mendapatkan bahan-bahan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan – bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memenfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganime yang berperan dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, insekta dan cacing. Agar pertumbuhan mikroorganisme optimum, diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang darinberbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi baik).
Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain,
a. Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan,
b. Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal,dan
c. Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika disbanding dengan pupuk buatan.
B.      MAKANAN TERNAK
Di beberapa Negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi dan unggas.
      Di Indonesia, sampah organic dari pasar yangberupa sayur-sayuran (kobis, selada air, sawi ), daun       pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam dan         itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya           peternakan. Namun, sampah organik ini harus dipilah terlebih dahulu sebelum dikomsumsi oleh         ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi bercampur dengan sampah-sampah yang       mengandung logam-logam berat yang dapat terakumulasi didalam tubuh ternak tersebut. Itulah           beberapa cara menanggulagi sampah yang ada di sekitar kita dengan cara yang mudah dan                   bermanfaat bagi kita dan bagi lingkungan sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar